Ghibah
ialah perbuatan menyebut sesuatu yang buruk tentang orang lain yang apabila
orang berkenaan mengetahuinya menyebabkan orang berkenaan marah walau pun apa
yang disebut itu suatu kenyataan.
Baginda Sollallahu alaihi wasalam
bersabda: “…Sekiranya ada padanya apa yang kamu katakan, maka kamu telah
mengumpatnya, jika tiada padanya apa yang kamu katakan maka kamu telah
memfitnahnya”. (Riwayat Muslim)
Memakan
Daging Saudara Sendiri
Firman
Allah Ta’ala: “…dan janganlah ada di antara kamu yang
mengumpat satu sama lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat:12)
Azab
Di Akhirat Kelak
Rasulullah
sollallahu alaihi wasalam bersabda: “Ketika aku dinaikkan ke langit, aku
melewati suatu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga, mereka melukai
(mencakari) wajah-wajah mereka dan dada-dada mereka. Maka aku bertanya
:”Siapakah mereka ya Jibril?” Jibril berkata :”Mereka adalah orang-orang yang
memakan daging-daging manusia dan mereka mencela kehormatan-kehormatan
manusia”. (HR. Ahmad)
Keadaan
yang tidak dikategorikan sebagai ghibah
- Memberi nasihat
- Menerangkan kekeliruan
- Menjelaskan kesamaran
- Apa yang disebut berkaitan suatu kumpulan dan bukan individu secara khusus
- Apa yang disebut itu berkaitan dengan kafir harbi
Keadaan
yang membolehkan ghibah
- Orang dizalimi menceritakan kepada penguasa atau hakim tentang orang yang zalim ke atasnya.
- Bertujuan menghapuskan kemungkaran atau maksiat
- Bertujuan meminta fatwa
- Bertujuan menjauhkan orang dari orang yang jahat
- Bertujuan supaya seseorang mudah dikenali
No comments:
Post a Comment