HARUS UNTUK
BERDEMONTRASI
Telah sampai
kepada kami pertanyaan dari masyarakat Indonesia, apakah patut turut serta
berdemonstrasi atau tidak? Pada dasarnya segala sesuatu yang tidak dilarang
oleh syariat dan tidak melanggar peraturan pemerintah, termasuk yang berlaku
dalam urusan demonstrasi atau urusan lainnya, haruslah mengikut ketentuan
syariat dan aturan pemerintah yang ada di negara tersebut. Namun janagan sampai
memberi kesan negatif kepada agama dan negara yang akibatnya menimbulkan
perpecahan serta permusuhan di antara sesama umat Islam.
DILAKUKAN
SECARA AMAN
Dalam
masalah ini, apa yang telah dijamin oleh undang-undang negara termasuk
kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka, maka hendaklah
dilakukan dengan cara yang aman tanpa menimbulkan kehancuran dan kerosakan.
Umat Islam wajib bersepakat untuk mengagungkan syiar-syiar Allah dan
ayat-ayat-Nya, dan umat Islam berada dalam sebuah agama yang mengajar umatnya
agar tidak mencaci sembahan orang kafir agar orang kafir tidak membalas dengan
mencaci Allah Yang Maha Benar.
TIDAK BOLEH
SALING MENCACI
Bagi mereka
yang memutuskan untuk berdemonstrasi, mereka tidak boleh melakukan penganiayaan
terhadap orang lain baik terhadap anak kecil mahupun orang dewasa. Mereka tidak
boleh merosakkan sesuatu yang dilarang untuk dirosakkan. Mereka juga tidak
dibenarkan untuk mencaci orang-orang yang tidak turun berdemonstrasi dan orang
yang tidak berdemonstrasi juga tidak dibolehkan mencaci orang yang
berdemonstrasi.
TIDAK BOLEH
MENGGUNAKAN KEKERASAN
Dan
hendaklah kedua-dua belah pihak menyedari bahawa mereka mempunyai prinsip dan
landasan yang sama, hanya cara mengungkapkannya berbeza kerana memiliki
pandangan dan pertimbangan yang berbeza. Demikian, tidak dibolehkan bagi
pemerintah untuk mengekang kebebasan rakyatnya dalam menzahirkan aspirasi
mereka dengan menggunakan kekerasan tanpa alasan yang benar atau menyakiti
orang yang berdemonstrasi tersebut. Bagi mereka yang berdemonstrasi juga tidak
boleh untuk saling menyakiti diantara mereka atau mencaci pihak pemerintah.
Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas” (al-Baqarah: 190). Firman Allah SWT: "Dan tidak ada
permusuhan kecuali terhadap orang orang yang zalim” (al-Baqarah: 193)
JAUHI
KEBENCIAN DAN PERMUSUHAN
Dan kami
sampaikan kepada mereka yang keluar berdemonstrasi, apabila demontrasi tersebut
menimbulkan kebencian dan permusuhan diantara sesama umat Islam, serta cacian
terhadap orang yang tidak berdemonstrasi dan berprasangka buruk terhadap agama
mereka tanpa bukti nyata, maka lebih baik bagi kamu untuk tidak keluar
berdemonstrasi demi menjaga kebaikan kaum Muslimin sehingga tidak menimbulkan
keburukan. Kami sampaikan pula kepada mereka yang tidak turut berdemonstrasi
apabila mereka mencaci orang-orang yang berdemonstrasi sehingga menimbulkan permusuhan,
perpecahan dan pertengkaran (diantara kaum Muslimin), maka lebih baik bagi
kalian untuk turut berdemonstrasi tanpa mencaci orang lain dan tidak
menimbulkan kesan buruk.
TINDAKAN
YANG BENAR DAN SELAMAT
Dan kami
sampaikan kepada mereka yang turut berdemonstrasi dengan cara yang santun, aman
dan tidak menimbulkan permusuhan dan penistaan, “Bagimu ijtihadmu dan niatmu,
dan semua itu kembalinya kepada Allah SWT.” Kami sampaikan pula kepada mereka
yang tidak turut berdemonstrasi dan tidak menjadi sebab timbulnya cacian,
celaan dan perpecahan antara umat muslim, “Perbuatanmu sudah benar dan kau
lebih dekat dengan keselamatan. Jangan lupa berdoa dengan penuh harap dan
bersimpuh dihadapan Allah memohon kebaikan bagi umat dan negeri ini.”
MEMILIH
PEMIMPIN
Dan apabila
telah datang giliranmu untuk memilih pemimpin, hendaklah kamu tidak memilih
pemimpin kecuali orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Ini kerana hak pilihanmu
adalah amanah. Apabila jelas kepadamu bahawa diantara para calon ada orang yang
bertakwa kepada Allah maka pilihlah dia. Namun apabila kau ragu, maka mintalah
pendapat dari orang yang kau percayai dari orang-orang yang berilmu dan
mempunyai rasa takut kepada Allah dan yang tidak memiliki sedikitpun
kepentingan duniawi, agar dia mampu menunjukkan kepada kamu perkara yang lebih
ringan diantara dua hal yang buruk tersebut. Atau pilihlah siapa yang lebih
bermanfaat untuk kepentingan manusia. Namun jika masih samar bagimu hal itu
maka tinggalkanlah semuanya. Inilah yang kami fahami dari ajaran Rasulullah,
sahabat dan para tabi’in.
KEWAJIPAN
ULAMA
Kepada
pemerintah, parti atau rakyat, janganlah kamu menunggu dari kami untuk mengajak
umat kepada kamu, kerana kami telah memiliki komitmen untuk tidak mengajak
manusia kecuali kepada Allah semata-mata. Kami takut wajah kami akan dihitamkan
apabila keluar ucapan dari kami yang bertujuan untuk mencari redha pemerintah,
parti atau golongan manapun berbanding redha Allah. Sekali lagi, kami takut
akan dihitamkan wajah kami kelak di hari kiamat. Dan inilah jalan ikutan kami,
Nabi kami Muhammad SAW. “Katakanlah inilah jalanku, aku mengajak manusia kepada
Allah.” (Yusuf: 108)
NASIHAT
KEPADA ORANG BUKAN ISLAM
Kami
mengajak semua parti dan pemerintah dan rakyat hanya kepada Allah. Bahkan kami
sampaikan kepada orang-orang yang bukan muslim untuk gunakan akal dan fitrah
kamu, dan janganlah kamu mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan
bangsa dan negara. Seandainya kamu sangat menginginkan dunia, dan tamak dalam
meraihnya, maka jangan sampai menyakiti orang lain dan menimbulkan kesan
negatif pada masyarakat. Kami sampaikan bahwasannya kamu (bukan muslim) hidup
di negeri yang majoriti muslim semenjak berabad lalu. Dan ini adalah suatu
kehormatan bagi kamu hidup di antara mereka, baik kamu sedar atau tidak, maka
hendaklah kamu melakukan muhasabah diri.
Dan apabila
kamu orang-orang kafir berusaha mengalahkan Islam yang menjadi majoriti, dan
merendahkan orang-orang yang beriman, maka kalian pasti akan dihinakan oleh
Allah di dunia ini sebelum datangnya akhirat. Dan ini adalah tugas tokoh agama
untuk mengajak semua kepada Allah semata-mata, dan Ulama bukanlah barang
dagangan yang boleh dibeli dengan harga murah ataupun mahal.
BERHARAPLAH
PADA REDHA ALLAH SWT
Apakah
manusia yang menanggung amanah wahyu dan amanah cahaya kenabian akan tertipu
oleh jabatan duniawi seperti ini? Maka manfaatkanlah oleh kamu keberkatan
majlis ini dan tujukkanlah hati kamu kepada Dzat yang telah mengumpulkan kamu
semua, sehingga tidaklah seseorang dari kamu pulang kecuali hanya mengharapkan
redha Allah SWT. Kami menghadap kepada-Mu Ya Allah dalam keadaan merendahkan
diri kami untuk urusan negeri ini dan penduduknya dari fitnah-fitnah dan
musibah. Berikanlah kepada mereka kemenangan dalam menjunjung kebenaran,
petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW dan sebarkanlah agama Islam kepada semua
penduduk negeri baik di timur maupun di barat, dan jauhkanlah kami dari
keburukan orang-orang yang dipenuhi dengan hawa nafsu. Jadikan hawa nafsu kami
mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi-Mu.
Barang siapa
yang ingin menukil (mengutip) pernyataan kami tentang hal ini, hendaknya ia
menukilnya dengan lengkap. Sebab orang-orang yang dikuasai hawa nafsu sentiasa
memutar belit ucapan para Ulama malah firman Allah juga, dengan menghapus
sebahagian dan menambah sebagian yang lain. Tidak lain untuk menciptakan
gambaran sesuai keinginan mereka demi mewujudkan tujuan mereka. Kami sampaikan
kepada semua, janganlah menunggu dari kami untuk mengajak umat kepada kamu.
Akan tetapi, nantikanlah kami untuk mengajak kamu semua kepada Allah. Dan kami
mendoakan kepada kamu semua. kita semua adalah hamba Allah, sangat memerlukan
kepada-Nya, dan hanya kepada Allah kita kembali. “Sesungguhnya hanya kepada
Kami mereka kembali, kemudian Kami yang akan menghisab mereka.” (al-Ghoshiyah :
25-26)
Diterjemahkan
dan edarkan resmi oleh Majelis Al-Wafa' bi 'Ahdillah, disunting oleh Izhar